WOLLA WUNGA PUNYA CERITA


kami 5 bersaudara, dengan susunan kelahiran yang unik. Mengapa unik karena kami lahir urutannya seperti gambar disamping, anak pertama perempuan, kedua laki-laki, ke tiga perempuan, ke empat laki-laki, dan ke lima perempuan lagi. Saya terlahir sebagai anak ke empat dan bisa dikatakan anak yang lumayan manja di dalam keluarga, hehhe membuka aib. Saya akan menceritakan bagaimana perjalanan masa kecil kami berlima hingga sampai hari ini.

Kami berlima sama seperti anak-anak dalam keluarga lain sering bertengkar, menghina, mengejek, dan lain sebagainya seperti cerita serial Tom and Jerry.Ada cerita lucu di mana kami kakak beradik ketika melakukan aktifitas sering saling menyuruh dan mengatakan yang pantas disuruh adalah yang paling tua atau yang paling muda. Satu cerita yang paling di ingat adalah, ada suatu ketika pada saat kami kecil kira-kira pada saat itu saya kelas 1 atau 2 SD, saat itu malam hari dan kebetulan listrik padam dan kami hanya menggunakan lampu pelita dan lilin untuk penerang. Kami saat itu berkumpul di dapur, kalau di Sumba rumah besar dan dapur dibuat terpisah dan di dapur kami menemani mama yang masak dan sambil bercerita dengan bapa. Saat itu kakak saya yang ke-2 yaitu kak Vian mempunyai permen Winston tetapi ketika kami memintanya dia tidak mau membagikannya, karena dia tidak membagikannya mama mulai mengerjainya dengan menyuruh mengambil barang-barang yang diperlukan seperti garam, lombok dan lain sebagainya tetapi pengambilannya bukan langsung seluruhnya tetapi satu-satu. Nha karena jarak antara rumah dan dapur sekitar 4 meter dan juga gelap kaka saya takut jalan sendiri atau dalam bahasa sumbanya labongga kere, hahhahha. Jadi mulainya dia mengajak kami untuk menemani mengambil barang-barang yang diperlukan tetapi kami kasih syarat kalau mau mengajak kami  berarti kami harus  di kasih Winston akhirnya satu persatu Winston jatuh ke tangan kami, setelah Winston habis mama menyuruhnya lagi untuk ke dalam mengambil piring dan dia mulai protes bilang begini, dapa yowa pakita papa tuka wali nena baka heida wate hidda ka dapa patukka di artinya kenapa saya terus yang disuruh kenapa yang lain tidak. Akhirnya mama tertawa dan bilang sekarang baru sadar to, coba dari tadi winstonnya di bagi pasti mama tidak suruh kamu terus. Hehhe

Tahun-tahun berlalu sangat cepat tidak terasa sekarang kami sudah besar semua dan penuh dengan kesibukan masing-masing. Berawal dari tahun 2008 kaka sulung berkuliah di luar sumba, diikuti kaka no 2  yang kuliah tahun 2010 dan ketiga tahun 2012 dan keempat tahun 2014 dan yang bungsu akhirnya tahun 2016 kuliah juga. Pada saat libur terlebih khusus libur natal kami tidak pernah pulang bersama-sama pasti selalu ada salah satu yang tidak pulang tetapi tahun kemarin 2015 akhirnya setelah 7 tahun kami dapat berkumpul bersama lagi. Sebuah anugrah yang sangat besar bagi keluarga kami dan kebahagiaan yang tak terhingga di mata kedua orang tua melihat kami semua tumbuh besar. Sekarang kami semua hanya bisa saling menopang dalam doa karena jarak yang memisahkan.

Sejujurnya saya rindu kebersamaan itu setiap hari di kala masih anak-anak. saya rindu kita main kartu bareng, saya rindu kita bercerita bareng, saya rindu kita saling mengejek, saya rindu semuanya. Masih ingat jelas ketika main petasan bareng saat natal, dan banyak hal yang kita lakukan bersama. Saya rindu kita menjadi anak kecil dimana bisa tidur bareng apalagi di kampung Tenggaba dan Matakaroro.

Sekarang yang tersisa di rumah hanya kaka kedua saya yang baru wisuda tahun 2015 kemarin bersama dengan orang tua. Kaka sulung saya sekarang sedang mengambil S2 di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta, yang ke tiga berkuliah di PT negeri di Jogjakarta dan sekarang lagi pusing2 menyusun skripsinya semangat ya bos, semoga menyusul yang sudah selesai duluan dan yang ke empat lagi berleha-leha di salatiga dengan kesibukan organisasi yang terbilang banyak sampai-sampai di telpon mama bilang yaser usahakan organisasi di kurangi dan istrahat lebih banyak dan tingkatkan Ip. Ya ok, mama tahu anak-anak  muda tidak bisa diam dan tidak cepat puas dengan apa yang didapat dan dimiliki. Adi bungsu sekarang lagi bersiap-siap untuk datang kuliah, katanya sih di mau di jogja malas dekat kakanya yang di salatiga, adi kecil saya adalah seorang yang selalu memamfaatkan moment, hari apapun yang dianggap penting pasti meminta hadiah. Hehheehe kirain kakanya di salatiga ini ada uang banyak jadi bisa belikan hadiah terus.

Saat jauh kami baru merasakan saudara adalah orang-orang yang Tuhan titipkan secara khusus, saudara diberikan untuk saling menopang saling memberi semangat di kala yang lain  lagi kehilangan semangat, saling berdoa di mana seperti  sudah di lakukan oleh bos tercinta di rumah, setiap hari tidak lelah berdoa buat anak-anaknya terkadang bangun tengah malam hanya untuk berdoa buat anak-anaknya walaupun lelah dengan berbagai aktifitas tetapi masih bisa semangat berdoa karena menurut beliau doa adalah kekuatan yang menyatukan kami walaupun jarak memisahkan.

Kalian tahu saya dapat berdiri dan tetap semangat hari ini karena topangan kasih sayang kalian, topangan doa kalian dan topangan uang dari bapa Mama hehehhe, makasi bos. Walaupun agak main gila tapi ini jujur tanpa doa tulus dari kalian saya tidak mungkin dapat bertahan hari ini. Terima kasih untuk semuanya sudah hadir dalam hidup ini menjadi saudara terbaik, saudara terhebat. Saya lupa kita belum pernah diskusi hal-hal serius , kapan-kapan kita harus saling diskusi untuk melihat penerapan ilmu masing-masing, bagaimana dari sudut pandang anak Theologi, sudut pandang anak Teknik Informatika, sudut pandang anak-anak Kimia, sudut pandang anak Hubungan Internasional, dan sudut pandang Pariwisata yang anak kecil satu mau ambil, dan tentunya sudut pandang dari bapa sebagai Guru KWN dan Mama dari sudut pandang anak-anak karena Mama guru SD, hehehheh. Mungkin diskusinya akan sangat seru hehhhe melihat semua sudah mampu menguasai bidang ilmu masing-masing.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRONOLOGI PROSES PEMILIHAN REKTOR UKSW PERIODE 2017-2022

PEMBINA MENGAKHIRI POLEMIK PEMILIHAN REKTOR UKSW TAHUN 2017