MENGHARGAI SEPENUHNYA
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
Kalimat diatas adalah sepenggal dari lagu marry your daughter yang
kalau diterjemahkan artinya adalah
"kuingin dia menjadi satu-satunya gadis yang kucinta selama sisa
hidupku dan memberinya yang terbaik dari hari ini sampai saat aku mati”
Saya suka lagu ini dan tidak pernah bosan untuk selalu
mendengarkan. Ada sesuatu yang menarik menurut pemikiran saya ketika mendengar
lagu ini bukan hanya karena artinya tetapi ada sesuatu pengakuan yang tulus
dari orang yang membuatnya sehingga kalau kalimatnya dibaca bukan mengambarkan
bahwa ini lagu tetapi seperti pengakuan seorang laki-laki yang hendak melamar seorang gadis yang dicintainya
dengan tulus dan berjanji kepada ayah gadis tersebut bahwa anaknya akan selalu
dijaga sampai akhir hidupnya.
Lagu ini juga mengambarkan betapa berharganya sesosok perempuan, betapa
dia dijaga, dirawat, dihormati bukan karena perannya yang sangat besar tetapi
karena dia pantas mendapatkan itu. Dari lagu ini juga saya mereflesikan dan
ingin berterima kasih kepada Mama untuk segala cara membesarkan dan merawat
saya sampai saat ini. Terima kasih untuk KASIH yang tulus itu.

Melalui tulisan ini saya sangat menyesalkan dan kecewa kepada
sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia yang hanya berfokus pada
pelajaran yang berorientasi pada apa yang dibutuhkan di dunia kerja bukan untuk
mendidik manusia yang ada didalamnya. Yang menjadi pertanyaan pertama saya
adalah mengapa sekolompok anak muda ini berani melakukan ini? Menurut saya
tidak sepenuhnya anak muda ini bersalah tetapi karena pendidikan kita yang
salah, mengapa pendidikan karakter dihapuskan untuk sekolahan, sehingga banyak
anak-anak yang rusak karakternya dan mudah terpengaruh apalagi ditambah dengan tontonan
yang tidak berkualitas di beberapa stasiun TV di Negara ini. Walaupun pada
akhirnya sekelompok pemuda ini salah dan dihukum berat tetapi harus menjadi
refleksi untuk kita semua untuk lebih memperjuangkan dan saling menghargai
hak-hak sesama, baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Pertanyaan kedua adalah apa
latar belakang yang mempengaruhi perilaku sekelompok pemuda ini? Menurut berita
yang saya baca (http://regional.liputan6.com/read/2498355/sosok-yuyun-korban-tewas-diperkosa-14-abg-di-mata-sang-guru)
perilaku ini diakibatkan oleh ketidaksadaran anak-anak muda karena dipengaruhi
oleh minuman keras. Budaya minum ini juga merupakan sesuatu yang berkembang
sudah sangat lama tetapi penanganan serius dari pemerintah sampai sekarang
belum terlihat jelas walaupun sudah beberapa kali dilakukan operasi. Hal ini
juga yang harus diperhatikan bukan hanya pemerintahan dan keamanan yang
berwenang tetapi juga seluruh elemen masyarakat yang mendambakan lingkungan
yang aman dan tentram.
Pertanyaan ketiga adalah sejauh mana pemerintah serius menangani
kasus ini? Walaupun kasus seperti ini terjadi bukan hanya kali ini, tetapi UU
yang mengatur perlindungan anak belum dikaji ulang sehingga hukuman yang
diberikan kepada pemerkosa tidak dapat diterima dengan baik oleh keluarg(http://www.koran-sindo.com/news.php)
. Oleh sebab itu pemerintah harus secara serius menangani masalah ini sehingga tidak
terjadi lagi kepada yuyun-yuyun berikutnya.
Dari kasus ini kita belajar masih banyak hal yang harus dibenahi
di Negara ini, tetapi kalau hanya pemerintah yang didesak untuk menyelesaikan
semua tidak akan bisa, mari dari semua elemen mendukung dan bersama-sama
menyelesaikan persoalan-persoalan disekitar kita. Mulai memberi dampak dari
hal-hal yang kecil.
Komentar
Posting Komentar